Perlakuan panasadalah suatu metode yang digunakan untuk mengubah sifat
logam dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan
pengaturan kecepatan pendinginan dengan atau tanpa merubah komposisi kimia
logam yang bersangkutan. Tujuan proses perlakuan panas yaitu untuk menghasilkan
sifat-sifat logam yang diinginkan. Macam-macam perlakuan panas yaitu :
a.
Perlakuan
Panas Fisik
1.
Hardening
Perlakuan panas yang
bertujuan untuk memperoleh kekerasan maksimum pada logam baja. Baja tersebut
dipanaskan dan selanjutnya ditahan. Untuk baja eutectoid dipanaskan sampai (20-30)oC di atas AC3 dan
untuk baja hypoeutectoid dan hyper-eutectoid dipanaskan sampai (20-30)oC di atas AC1,
kemudian didinginkan cepat di dalam air atau tergantung pada komposit kimia,
bentuk dan dimensinya. Kecepatan pendingan harus sesuai supaya terjadi transformasi yang sempurna dari austenite menjadi martensite. Kekerasan maksimum yang dicapai tergantung kadar karbon. Semakin
tinggi kadar karbon semakin tinggi kekerasan maksmimum yang didapat.
Gambar 1.6 Daerah Temperatur Perlakuan Panas
Sumber : Smith, WF (1982 : 463)
2.
Annealing
Merupakan
perlakuan panas yang digunakan untuk meningkatkan keuletan, menghilangkan
tegangan dalam, menghaluskan ukuran
butir dan meningkatkan sifat mampu mesin. Tahapan dari proses Annealing ini
dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperature tertentu, menahan
pada temperature tertentu tadi selama beberapa waktu tertentu agar tercapai
perubahan yang diinginkan lalu mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju
pendinginan yang cukup lambat.
Proses Annealing
terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu
sebagai berikut :
a.
Full Annealing
Merupakan proses perlakuan panas untuk
menghasilkan perlite yang kasar (coarse
pearlite) tetapi lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan
didinginkan dengan dapur, memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa hal
juga memperbaiki machinability.
b.
Spheroidized annealing
Setiap metode dimana speroid terbentuk disebut anil spheroidized.
Jika produk anil berisi gelembung-gelembung dari cementite dalam matriks ferrite pada mikro dan itu disebut sebagai sebuah benda yang bulat. Secara
umum mikro ini dibentuk oleh berbagai cara, yaitu:
1.
Hardening dan suhu temper
2.
Menyelenggarakan
produk pada suhu dibawah suhu A1
3.
Konduktivitas
thermal sekitar A1
c.
Stress relief annealing
Dalam
proses ini baja dingin dipanaskan pada suhu sekitar 5250C yaitu
tepat dibawah temperature rekristalisasi. Jadi karena pemanasan ini, tidak ada
perubahan dalam struktur mikrokristal. Spesimen disimpan pada suhu sekitar 2-3 jam dan
kemudian mengalami pendinginan udara karena tidak ada perubahan struktur mikro
proses. Pemanasan ini tidak memiliki pengaruh yang merugikan terhadap kekerasan
dan kekuatan bahan. Proses Annealing mengurangi mikro deformasi produk selama proses permesinan.
3. Normalizing
Perlakuan panas yang dilakukan dan
digunakan untuk menghaluskan struktur bahan butiran yang mengalami pemanasan
berlebihan (overheated).
Menghilangkan tegangan dalam, meningkatkan permesinan dan memperbaiki sifat
mekanik material. Prosesnya dengan pemanasan sampai (30⁰-50⁰)C diatas AC3 dan
didinginkan pada udara sampai temperatur ruang. Pendinginan disini lebih cepat
daripada full annealing, sehingga pearlite
yang terjadi menjadi lebih halus, sehingga lebih kuat dan keras dibandingkan
dengan yang diperoleh Annealing. Normalizing juga
menghasilkan struktur kimia yang lebih homogen sehingga memberi responnya lebih
baik terhadap proses pengerasan (Hardening) karena itu, baja yang akan dikeraskan perlu di normalizing
terlebih dahulu. Pada Normalizing hendaknya tidak dilakukan pemanasan terlalu tinggi karena butiran
kristal austenite yang terjadi akan
selalu besar sehingga perbandingan lambat akan diperoleh butir pearlite atau ferrite yang kasar dan mengakibatkan kekurangan keuletan atau
ketangguhan.
4. Tempering
Digunakan untuk mengurangi tegangan sisa, melunakkan bahan
setelah di hardening dan meningkatkan keuletan. Hal ini karena baja yang
dikeraskan dengan pembentukan martensite
biasanya sangat getas sehingga tidak cukup baik untuk berbagai pemakaian.
Pembentukan martensite juga
menggunakan tegangan sisa yang sangat tinggi dan kurang menguntungkan karena
itu setelah pergeseran diikuti tempering.
Prosesnya adalah dengan memanaskan baja berstruktur martensite sampai dibawah suhu kritis, ditahan kemudian dipanaskan
kembali pada temperatur dibawah eutectoid
untuk melunakkan martensite dengan
mengubah strukturnya menjadi partikel besi karbit ferrite. Macam-macam
tempering yaitu :
a.
Martempering
Merupakan perbaikan dari prosedur quenching dan digunakan untuk mengurangi
distorsi dan chocking selama
pendinginan. Caranya benda kerja
dipanaskan sampai ke temperature pengerasannya dengan cara yang biasa, medium
yang digunakan adalah cairan garam. Temperature cairan garam tersebut dijaga
konstan diatas temperature Ms dari baja yang bersangkutan. Benda kerja yang
diproses didiamkan dalam cairan garam tersebut sampai temperature diseluruh
bagian benda homogen, tetapi tidak terlalu lama karena bisa mengakibatkan
bertransformasi menjadi fasa-fasa yang lebih lunak seperti pearlite dan bainite.
Gambar
1.7 Proses Martempering
Sumber
: Anonymous 6 :
2012
b.
Austempering
Tujuannya
adalah meningkatkan ductility, ketahanan impact dan mengurangi distorsi. Struktur
yang dihasilkan adalah bainite. Austempering adalah
proses perlakuan panas yang dikembangkan langsung dari diagram transformasi
isothermal untuk memperoleh struktur yang seluruhnya bainite. Pendinginan dilakukan dengan quenching sampai temperatur di atas Ms dan dibiarkan demikian sampai
transformasi menjadi bainite selesai.
Gambar 1.8 Proses Austempering
Sumber : Anonymous 7 :
2012
Gambar
1.9 Proses Quenching dan Tempering
Sumber : Anonymous 8 :
2012
Tujuannya adalah meningkatkan ductility
ketahanan impact dan mengurangi
distorsi struktur yang dihasilkan bainite.
b.
Perlakuan Panas
Kimiawi
1.
Carburizing
Suatu proses penjernihan lapisan permukaan
baja dengan karbon baja yang diikuti dengan hardening akan mendapatkan kekerasan permukaan yang sangat tinggi, sedang
bagian tengahnya tetap lunak. Macam-macam carburizing:
a)
Pack Carburizing
Prosesnya material dimasukkan dalam kotak yang berisi
medium kimia aktif padat. Kotak tersebut dipanaskan sampai 900-950oC.
b)
Paste Carburizing
Medium kimia yang digunakan berbentuk pasta.Prosesnya yaitu bagian
yang dikeraskan ditutup dengan pasta dengan ketebalan 3-4 mm kemudian
dikeringkan dan dimasukkan dalam kotak, prosesnya dilakukan pada 920-930oC.
c)
Gas Carburizing
Di sini logam dilepaskan dalam atmosfir yang mengandung
karbon yaitu gas alam maupun gas buatan bainite kerja dipanaskan 850-900oC.
d)
Liquid Carburizing
Proses Carburizing
dilakukan pada medium kimia akfif cair komposisi medium kimianya adalah soda
abu, NaCl, SiC, dan kadang-kadang dilengkapi NH4Cl. Suhu proses
antara 850-900oC.
2. Nitriding
Proses ini merupakan proses
penjenuhan permukaan baja dengan nitrogen yaitu dengan cara melakukan holding dalam waktu yang agak lama pada
temperatur 480-650oC dalam lingkungan amoniak (NH3).
Macam-macamnya:
a.
Straight Nitriding
Digunakan untuk meningkatkan kekerasan, ketahanan gesek
dan fatigue.
b. Anti
Corosion Nitriding
Bahan yang digunakan biasanya besi tuang dan baja
paduan. Derajat kelarutan nitrogen yang dapat dicapai adalah 30-50 %.
3. Cyaniding
Proses ini merupakan proses penjernihan permukaan baja
dengan unsur karbon dan nitrogen, bertujuan untuk meningkatkan kekerasan,
ketahanan gesek dan kelelahan. Bila proses ini dilakukan di udara disebut
karbon nitriding, macamnya:
a. High
Temperature Liquid Cyaniding
b. High
Temperature Gas Cyaniding
c. Low
Temperature Liquid Cyaniding
d. Low
Temperature Gas Cyaniding
e. Low Temperature
Solid Cyaniding
4. Sulphating
Perlakuan panas yang digunakan untuk
meningkatkan ketahanan gesek dari bagian-bagian mesin maupun alat-alat tertentu
dari bahan HSS jalan penjenuhan permukaan sulfur.
c.
Perlakuan
Panas Permukaan yang Lain
1.
FlameHardening
Prosesnya dengan pemanasan cepat
permukaan baja di atas temperatur kritisnya dengan menggunakan gas oksigetilen,
selanjutnya diikuti dengan pendingan.
2.
Electrolite BathHardening
Pemanasan yang dilakukan dalam suatu
larutan elektrolit yang biasanya digunakan adalah 5% - 10% Sodium Karbonat dan digunakan
arus DC. Pada tegangan tinggi 200-220 V. Prosesnya yaitu pada baja dipakai sebagai katoda,
sehingga terbentuk gelembung-gelembung hidrogen tipis. Karena konduktivitas dari gelembung
hidrogen rendah sehingga arus meningkat cepat pada katoda.
Akibatnya katoda mengalami pemanasan pada temperatur yang sangat tinggi (2000oC).
Logam yang
akan dikeraskan tersebut dicelupkan dalam elektrolit sedalam bagian yang akan
dikeraskan. Setelah dipanaskan aliran listrik diputus dan elektrolit digunakan
sebagai media quenching.
3.
Induction Surface Hardening
Pemanasan yang dilakukan dengan
menggunakan arus listrik frekuensi tinggi. Logam yang berbentuk silindris
diletakkan pada indicator ini. Jadi pemanasan permukaan dipengaruhi oleh
frekuensi dan waktu pemanasan. Pendinginan dilakukan dengan penyemprotan air
setelah proses pemanasan selesai.
Proses perlakuan panas ada 3 tahap uji yaitu :
a. Heating
Proses perlakuan panas pada suhu tertentu dan dalam
waktu tertentu untuk mencapai struktur tertentu.
b. Holding
Proses perlakuan panas dengan suhu yang telah ditetapkan
dan dalam metode tertentu untuk memperoleh sturktur atom yang seragam
c. Cooling
Proses pendinginan yang dilakukan agar struktur atom
yang diinginkan tetap. Proses pendinginan ada 3 macam yaitu : udara, dapur, dan
quenching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar